Rabu, 09 Januari 2013

Dirgahayu Legiun Veteran Republik Indonesia ke-56 tahun 2013



Medan 07.01.2013.
Dirgahayu ke 56 tahun hari jadi legiun Veteran Republik Indonesia (02 Januari 1957 – 02 Januari 2013.
Pada acara yang di gelar di TMP Sisingamangaraja ini mengambil Tema “Veteran wajib melestarikan dan meneruskan jiwa Pancasila dan nilai-nilai perjuangan 45 kepada generasi penerus bangsa.

Merdeka…. Itulah slogan para org tua kita yg tak pernah luntur dari lidah mereka. Dan sampai sekarang yang telah di tanamkan kepada kami anak-anaknya dari generasi dan tetesan darah mereka. Sulit dibayangkan betapa berat rasanya tangung jawab mereka kepada kita dan negara yang telah merdeka. Memperjuangkan demi generasi nusa dan bangsa. Adakah kita rasakan penderitaan bhatin mereka? Juga fisik mereka yang telah lapuk ibarat dahan yg sudah di makan usia senja? Namun semangat mereka tak pernah pudar di telan bumi. Satu demi satu para pejuang hilang di telan bumi, masa usia telah di hentikan sang pencipta. Yang ada hanya kenangan dan batu nisan sebagai saksi bisu yang kita lihat. Terima kasih wahai pahlawan, terima kasih wahai orang tua kami yang telah sudi menyumbagkan kemerdekaan kepada kami Juga kepada negeri ini. Demi Negara engkau curahkan bhaktimu kepada ibu pertiwi. harta, darah dan air mata engkau sumbangkan begitu ikhlas tanpa ada imbalan kepada Negara ini. Sapa dan belaianmu membuat Negara ini menjadi diperhitungkan oleh Negara lain. Engkau jadikan Negara ini berakhlak yg baik, juga menjadi yang patuh kepada Tuhan YME, sehingga generasimu menjadi lebih baik. Semoga para bapak-bapak pejabat aparatur di Negara ini memperhatikan nasib mereka, juga keturunannya agar mereka tidak menjadi minder di Negara yang telah mereka perjuangkan. Semoga jayalah Veteran Republik Indonesia, dan tak hilang ditelan bumi persada. (Herman PPM)


"PUISIKU"
 
“Situs kematian dari kehidupan”
di alam ini Tuhan memang maha segalanya dari apa yang telah Ia ciptakan.
Alam serta isinya, juga planet dan mahluk dari yang besar sampai yg tak terlihat dengan mata telanjang yang Ia ciptakan.
Tak tanggung-tanggung di luar akal dan fikiran kita Ia cakup isi alam ini.
Terkadang kita lupa akan diri kta.
seakan akan kita yang lebih hebat darinya. Kita tidak ada apa-apanya dihadapan sang pencita.
Halusnya debu, kita lebih dari halus.
Kotornya coberan, kita lebih dari kotor.
Baunya bangkai, kita lebih bau daripada bangkai.
Bukankah sebelum kita dicipta oleh Tuhan, malaikat, jin dan setan telah keberatan agar kita tidak diciptakan.
Karna kita akan membuat onar dan membuat kesalahan besar di muka bumi ini.
Namun sang pencipta telah memperhitungkan akan hal yang Dia ciptakan.
Kita selalu diminta kepadaNya mensyukuri apa yang Ia beri dan merendah apa yang kita dapatkan.
Contoh bila kita mendapatkan rezeki, kita pasti senang.
Bila kita diberi musibah kita akan murung bukan?
Allah telah membuat kita kematian dari ke hidupan agar kita dapat menyibak akan alam yang diciptakan.
Semua isi alam Dia hadirkan untuk keperluan mahluk yang Dia buat agar kita dapat mengisi satu sama lainnya.
Dihadapan sang pencipta tidak ada yang kaya dan miskin, cantik dan buruk semua sama.
jadi mari kita mengintropeksi diri kta masing-masing.
Ingat, nasi yang engkau makan hasil keringat orang lain, Rezeki yang kau dapatkan hasil tenaga orang lain.
Bukankah kita masih membutuhkan orang lain?
Bila kau mati tidak akan kau bawa.
Hanya kebaikan dan amal yang akan menolongmu.
Bukan jabatan bukan kedudukan, bukan hartamu bukan pangkatmu dan bukan juga sepak terjangmu.
Semua akan menjerumuskanmu bila kau salah Mempergunakannya.
Kau akan dihadapkan bila kau mati.
Semua akan kau pertanggung jawabkan. Ingat, kita tidak pernah tahu kapan akan dipanggil.
Usia dan kesehatan selalu menghantui kita. hanya dengan sujud dan bersyukurlah kita akan tahu makna kehidupan kita!
tidak ada yang istimewa dihadapan sang pencipta.
Hanya doa dan kata taubat yang indah dihadapaNya.
Kejarlah target kebajikan agar kita selamat dunia akhirat.
Pergunakanlah usiamu sebelum terlambat.
Dan liang kubur belum terbentang.
Pintu ampun belum tertutup.
Hawa surga lagi berhembus.
Semua kembali kepada kita, agar kita tidak terlena akan silaunya dunia yang hanya sementara transit dari dunia satu ke dunia yang lain.
Coba kita bayangkan dari zaman Nabi Adam sampai ke zaman Nabi Muhammad SAW, betapa lama bukan?
Jadi, sebelum kita sudah ada kehidupan orang terdahulu.
Tetapi bagi mereka yang berdosa pasti disiksa terus sampai sekarang.
bagaimana di zaman kita?
sudah berapa abad?
Maka ingatlah akan mati.
wasalam (Herman PPM)














 SETETES AIR DAN SEGENGGAM TANAH HARAPAN
Merdeka,merdeka,merdeka….Suara tua yg lantang menggebrak di dlm kesunyian… yg gelap di dlm hutan belantara. Nampak mondar mandir para laskar dan para serikandi tuk menyelesaikan tugas perlengkapan berperang di medan laga. 
Dengan gagah brani… mereka bertempur melawan penjajah yg kian mencengkram di bumi pertiwi ini. 
Darah…nyawa…harta dan keringat tertumpah di tanah ibu pertiwi ini. 
Suami istri dan anaknya, istri mencari suami dan anaknya… 
anak mencari ayah dan ibunya!!… saudara handaitaulan semua terpisah karna perperangan. Tdk ada lagi canda tawa dan gurau… tdk ada lagi senyuman yg manis?…. yg ada hanya suara letusan meriam dan suara mortir. 
Anak2 menangis di sana sini… ibu2 menjerit memanggil manggil… tapi semuanya tdk ada yg menghiraukan… tdk ada yg memberi sapa… tdk ada memberi senyuman?! Semuanya menyelamatkan dri msig2… yg selagi mampu!!. 
Peluru berhamburan tanpa pandang bulu. 
Korban yg bersimbah darah di sana sini. 
tdk ada tidur yg nyenyak… tdk ada makan yg enak… semuanya berbagi rasa… semuanya berbagi duka… semuanya berbagi kesedihan!. 
Kini kemerdekaan tlh engkau raih… kini cita2 mu tlh engkau impikan!… tapi tdk lah engkau miliki sendiri..! tlh engkau bagi kemerdekaan ini kpd kami…anak2 mu… generasi penerusmu… dan kpd rakyat indonesia yg engkau cintai. 
Bakti mu sungguh mulia bagi nusa dan bangsa…! Kini engkau tlh tua…kini engkau tlh pikun… tulangmu tdk sekokoh di waktu engkau msh muda… engkau tlh kehilangan segala2nya… demi negara yg engkau cintai. 
Kini kau pergi tanpa pamit… membawa duka yg dlm. 
Yg tersisa hanya bekas luka dlm pertempuran. Sewaktu2 terkesima ingatanmu… di waktu engkau msh berperang melawan penjajah..! Itu lah yg engkau bawa selagi nyawamu menyatu dlm raga mu…. 
Tdk ada Harta… tdk ada anak dan istri… Jauh dari kerabat dan saudara… yg ada rasa lelah dlm usiamu yg senja. 
Oh pahlawan ku… kini enkau jauh dari keramaian… engkau jauh dri kebisingan… engkau jauh dri segalalanya. 
Kini engkau mengisi kehidupanmu yg baru. Entah dimana enkau kini..? 
Kami rindu akan dirimu… kami ingin mencium tangan mu… Yg penuh dengan kesucian. Kami ingin memeluk dirimu yg gagah berani. 
Tapi kami tdk tau dimana engkau berada? Tlh engkau beri kpd kami dan kpd negara ini kemerdekaan yg sangat berharga! Semoga kami dapat menikmati hasil perjuangan mu!…. adakah kita fikirkan nasib mereka?!…. 
adakah kita fikirkan keadaan mereka?!. 
ada kah kita fikirkan mereka dimana?!. 
Apa yg kita perbuat tuk mereka…. 
apa yg kita berikan kpd mereka?! Sementara mereka tlh berbuat dan buktikan kpd kita.
Sanggupkah kita menelan nasi… sementara mereka msh makan ubi. 
Nyenyak kah kita tidur di rumah… sementara mereka tidur di ubin jala. (Herman-PPM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar